TMII Hadirkan Festival Harmoni Indonesia
Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan
Umum (Ditjen Polpum) berkolaborasi dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
akan menyelenggarakan Festival Harmoni Indonesia. Festival ini akan
menghadirkan berbagai pagelaran seni dan budaya yang berasal dari 34 provinsi
di Indonesia.
Festival tersebut bakal dihelat pada 28-29
Oktober 2022 atau bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda dan bertempat
di TMII. Adapun ragam seni dan budaya yang dihadirkan mulai dari musik, tari
atau seni pertunjukan, kuliner, hingga film.
Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan
Budaya Ditjen Polpum Kemendagri, La Ode Ahmad mengatakan, gagasan festival
berangkat dari refleksi kebhinnekaan serta kekayaan dan keragaman seni-budaya
bangsa yang dimiliki Indonesia. Kata ‘harmoni’, merujuk pada tujuan yang
hendak dicapai dari penyelenggaraan festival.
“Ini adalah sebuah upaya kecil karena
kita mungkin tidak bisa melakukan hal-hal yang besar, tapi kita bisa melakukan
hal-hal kecil dengan cara yang besar. Artinya, dengan festival ini akan
mewujudkan dari harmoni Indonesia menuju harmoni dunia yang kita dambakan,”
kata La Ode, Rabu (22/6/2022).
Menurut La Ode, keragaman seni-budaya yang
dimiliki Indonesia harus dijaga, terutama agar generasi baru seperti milenial
dan Z tidak melupakan warisan tersebut. Oleh karena itu, nantinya festival juga
akan menghadirkan kolaborasi, tidak hanya dalam konteks seni tradisional
melainkan juga seni populer. Sejumlah pelaku seni populer juga akan terlibat
dalam festival.
La Ode pun berharap festival dapat
dikemas dengan cara kekinian dan relevan, namun tetap menyelipkan literasi dan
tidak meninggalkan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam seni-budaya
nusantara. Oleh sebab itu, Kemendagri turut menggandeng Boss Creator, sebagai
pihak swasta yang bergerak di bidang industri pertunjukan, untuk mengemas
konsep festival yang juga menargetkan segmen anak muda.
“Kita harus tetap linier dengan
perkembangan peradaban dan revolusi industri pengetahuan. Di generasi milenial
atau Z, mereka juga harus bisa terhubung dengan kebudayaan ini sehingga dibutuhkan
literasi,” katanya.
Sementara Direktur Eksekutif TMII
Emilia Eny Utari menyambut baik dan antusias atas kerja samanya dengan
Kemendagri untuk mewujudkan gelaran Festival Harmoni Indonesia. Melalui
festival ini, kata Emilia, secara tidak langsung dapat menghidupkan kembali
marwah TMII sebagai etalase budaya dari 34 provinsi.
“Mudah-mudahan dengan adanya festival ini,
kita bisa mendapatkan sesuatu yang luar biasa, output-nya ketahuan, serta semua
masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial dan Z bisa lebih mengenal dan
mencintai budayanya sendiri,” kata Emilia.